Skip to main content

Rotary Vane Compressor (Kompresor Sudu Luncur/Baling-Baling)

Rotary Vane Compressor (Konstruksi dan Cara Kerja)

Rotary vane compressor adalah salah satu jenis kompresor perpindahan positif (positive displacement) karena kompresor ini mengurangi volume udara atau gas yang dihisap untuk menaikkan tekanan udara keluaran.

Rotary Vane Compressor perpindahan positif positive displacement AC air conditioning magnetic clutch baling-baling freon sudu-sudu Kompresor

Kompresor vane mempunyai rotor yang dipasang secara eksentrik di dalam rumah yang berbentuk silinder. Pada rotor terdapat beberapa sudu-sudu atau baling-baling dalam arah aksial. Kompresor vane sering kita jumpai pada sistem AC (air conditioning) mobil.

Baca juga : Mengenal Berbagai Jenis Kompresor Udara Atau Gas

Komponen Rotary Vane Compressor

Beberapa komponen yang ada pada rotary vane compressor antara lain adalah rotor, vane atau baling-baling, pulley, magnetic clutch dan housing kompresor.

Rotor adalah bagian yang berputar dari kompresor, sumber putaran rotor berasal dari putaran mesin mobil yang diteruskan melalui mekanisme power transfer berupa pulley dan v belt. Pada rotor rotary vane compressor terdapat baling-baling yang digunakan untuk mengkompressi udara atau gas.

Vane atau baling-baling adalah komponen kompresor yang berfungsi untuk mengkompressi udara atau gas (dalam hal ini freon) sehingga menghasilkan keluaran udara atau gas yang memiliki tekanan dan temperatur yang lebih tinggi dari udara atau gas yang masuk.

Pulley adalah komponen rotary vane compressor yang berfungsi untuk meneruskan power dari mesin mobil menuju kompresor sehingga rotor kompresor dapat ikut berputar dengan bantuan magnetic clutch.

Rotary Vane Compressor perpindahan positif positive displacement AC air conditioning magnetic clutch baling-baling freon sudu-sudu Kompresor

Magnetic clutch adalah kopling yang cara kerjanya berdasarkan induksi listrik. Jika switch AC mobil dalam keadaan off maka pulley akan berputar namun kompresor tidak akan bekerja, namun jika switch AC di-on-kan maka magnetic clutch ini akan menghubungkan putaran pulley dengan rotor kompresor sehingga kompresor akan bekerja.

Housing kompresor berfungsi sebagai tempat melekatnya komponen yang disebutkan diatas, bisa dikatakan ini merupakan komponen yang terlihat secara visual dari bagian luar.

Cara Kerja Rotary Vane Compressor

Rotary Vane Compressor perpindahan positif positive displacement AC air conditioning magnetic clutch baling-baling freon sudu-sudu Kompresor

Untuk cara kerja dari rotary vane compressor seperti pada gambar diperlihatkan sebuah kompresor dengan 4 vane (sudu-sudu) jika rotor berputar, volume ruangan yang dibatasi oleh dua sudu mula-mula membesar sehingga udara akan terisap melalui lubang isap, kemudian mengecil lagi sehingga udara akan dikompresikan dan dikeluarkan melalui lubang keluaran. Penentuan posisi lubang keluaran akan mempengaruhi besarnya tekanan yang dapat dicapai.

Rotary vane compressor yang besar mempunyai dua tingkatan kompresi sedangkan yang berkapasitas kecil hanya mempunyai satu tingkat kompresi. Kompresor dua tingkat mempunyai diameter silinder dan rotor yang sama untuk masing-masing tingkat namun panjangnya tidak sama, kompresor tingkat kedua lebih pendek.

Tekanan yang dihasilkan pada kompresor jenis ini sebesar 7 kgf/cm2 (0,69 MPa) untuk satu tingkat dan 0,98 MPa untuk dua tingkat.

Baca juga : Screw Air Compressor

Demikianlah artikel tentang Rotary Vane Compressor, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Comments

Popular posts from this blog

Auto Drain Compressor

Auto Drain Compressor Di dunia industri modern, penggunaan kompresor tidak dapat dipungkiri lagi demi memenuhi kebutuhan proses produksi. Udara tekan (c ompressed air ) banyak digunakan pada komponen-komponen pneumatic dan instrumentasi pada suatu mesin. Contohnya saja bisa kita lihat pada bengkel-bengkel kendaraan bermotor dimana udara tekan ini dimanfaatkan sebagai tenaga untuk menggerakkan motor pneumatic pada tool impact untuk membuka baut-baut kendaraan bermotor. Sedangkan pada instrumentasi industri biasanya udara tekan ( compressed air ) digunakan untuk mengontrol pergerakan valve . Valve yang dikontrol ini biasanya membutuhkan ketepatan waktu buka maupun posisi valve yang berada pada daerah yang tidak dapat dijangkau oleh manusia atau karena safety factor . Udara tekan yang dihasilkan oleh kompresor akan didinginkan di after cooler lalu ditampung di dalam suatu air receiver tank . Udara tekan yang ada di dalam air receiver tank tidaklah murni 100% udara tekan melainkan

Steam Separator

Steam Separator Steam separators adalah suatu benda yang digunakan untuk memisahkan kandungan air tersuspensi yang terdapat dalam aliran steam . Steam basah pasti mengandung sejumlah air dan hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena kandungan air ini dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas produk serta dapat menyebabkan kerusakan pada tiap komponen sistem instalasi steam seperti mempercepat korosi, mengikis lapisan plug dari valve-valve isolasi, mengganggu kinerja flow meter steam dan lebih ekstemnya lagi dapat mengakibatkan ledakan akibat dari air kondensat yang tidak dibuang sehingga menumpuk di satu tempat. Steam separators dipasang pada sistem instalasi pemipaan steam dan digunakan untuk menghilangkan tetesan air tersuspensi dalam steam yang nantinya akan mengendap di bagian bawah badan separator untuk kemudian dibuang melalui steam trap . Baca juga : Steam Traps Steam yang dihasilkan oleh boiler pada umumnya menghasilkan steam jenuh yang mengandun

Perbedaan Pressure Safety Valve dengan Pressure Relief Valve

Di dalam dunia industri, khususnya di sistem instalasi pemipaan maupun pressurize storage tank pasti dilengkapi dengan safety device berupa pressure safety valv e (PSV) maupun pressure relief valve (PRV) . Secara fungsional memanglah kedua safety device ini hampir memiliki fungsi yang sama yaitu membuang tekanan berlebih di dalam suatu sistem. Pressure safety valve (PSV) digunakan dalam sistem aliran berupa gas sedangkan pressure relief valve (PRV) digunakan dalam sistem aliran berupa cairan atau liquid . Jenis yang paling banyak digunakan untuk kedua safety device ini adalah jenis pengaman pegas yang dilengkapi dengan sekrup penyetel tekanan yang memungkinkan kita untuk mengatur nilai tekanan kerja dari kedua safety device ini sesuai dengan yang dibutuhkan. Apabila ditinjau dari cara kerjanya kedua safety device ini memiliki suatu perbedaan.  Pressure safety valve akan membuka secara spontan ketika terdapat tekanan berlebih yang mampu mendorong pegas dan jika tekanan tersebut