Skip to main content

Control Valve

Pengertian Control Valve

Control valve adalah salah satu jenis valve yang digunakan untuk memindahkan aliran fluida yang pengoperasiannya secara otomatis secara proporsional sesuai dengan sinyal yang diberikan kepadanya. Sinyal yang dimaksudkan disini adalah sinyal berupa level tank, temperatur fluida dan pressure fluida yang diteruskan ke actuator control valve yang nantinya akan mengatur seberapa besar control valve tersebut terbuka.

Penggunaan control valve sebagai salah satu komponen instrumentasi banyak dijumpai di industri kimia dan pembangkit listrik tenaga uap (steam turbine) karena apabila menggunakan manual operated valve akan berisiko terhadap operator maupun mesin yang sedang dioperasikan. Control valve juga mampu meningkatkan efisiensi penggunaan fluida karena control valve akan mengalirkan fluida sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan apabila telah terpenuhi control valve akan tertutup kembali.

Baca juga : Steam Boiler (Ketel Uap)

Jenis-Jenis Control Valve

Terdapat banyak jenis control valve yang telah di produksi, namun untuk mempermudahnya control valve dibedakan berdasarkan jenis actuator dan jenis valve yang digunakan.
Berdasarkan jenis actuator control valve dibedakan menjadi pneumatic actuator, hydraulic actuator dan electrical actuator.

Pneumatic actuator menggunakan udara tekan (compressed air) sebagai sumber tenaga utama untuk menggerakkan stem control valve, tekanan udara yang digunakan sebagai sinyal berkisar antara 3-15 psi. Artinya adalah stem control valve akan bergerak untuk membuka (air to open) atau menutup (air to close) valve minimum pada tekanan 3 psi dan maksimum pada tekanan 15 psi atau bisa disimpulkan bahwa tekanan 3-15 psi setara dengan sinyal 0-100%. Control valve jenis ini digunakan di dunia industri secara luas karena instalasi untuk compressed air lebih murah biayanya dan apabila terjadi kebocoran mudah ditemukan dan tidak menimbulkan kontaminan area sekitar karena sifat udara.

Hydraulic actuator menggunakan fluida bertekanan untuk mengoperasikan gerakan stem control valve. Besar dari tekanan yang digunakan antara 7-35 MPa namun ada pula yang menggunakan tekanan fluida hingga sebesar 70 MPaControl valve jenis ini banyak digunakan pada instalasi pembangkit listrik steam turbine yang membutuhkan tenaga yang besar untuk proses pengoperasiannya.

Electrical actuator menggunakan induksi arus listrik untuk menggerakkan stem control valve, input arus yang mengalir antara 4-20 mA. Penggunaan actuator electrical type sering digabungkan dengan kedua tipe sebelumnya menjadi electro-pneumatic maupun electro-hydraulic. Untuk mengubah sinyal arus listrik menjadi tekanan udara pada actuator diperlukan sebuah konverter I/P

Sedangkan untuk jenis control valve berdasarkan jenis valve yang digunakan, terdapat jenis butterfly valve, plug valve, globe valve etc.
 

Komponen Control Valve

Komponen utama control valve terdiri atas actuator dan valve body yang didalamnya terdapat berbagai komponen tersendiri, namun untuk lebih detail lihatlah gambar di bawah ini.

Cara Kerja Control Valve

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa control valve bekerja secara otomatis berdasarkan sinyal yang diterima oleh actuator. Misalkan berikut adalah penggunaan control valve pada sinyal input berupa level suatu tangki.
 
Control valve tidak bisa bekerja secara independen, untuk dapat bekerja control valve memerlukan suatu sistem kontrol yang disebut dengan instrumentasi. Dengan sistem insrumentasi kita dapat memanipulasi besarnya variabel sinyal yang digunakan untuk menggerakkan stem control valve. Seperti yang dijalaskan di awal bahwa sinyal yang didapat antara lain adalah level suatu tangki, temperatur fluida, aliran fluida, tekanan fluida dsb. Variabel sinyal ini akan ditangkap dan dikirimkan oleh transmitter menuju controller atau pada HMI (Human Modulated Interface) untuk selanjutnya diteruskan ke actuator control valve sehingga control valve dapat bekerja sesuai dengan sinyal yang dikirimkan.

Demikianlah artikel tentang Control Valve, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Comments

Popular posts from this blog

Auto Drain Compressor

Auto Drain Compressor Di dunia industri modern, penggunaan kompresor tidak dapat dipungkiri lagi demi memenuhi kebutuhan proses produksi. Udara tekan (c ompressed air ) banyak digunakan pada komponen-komponen pneumatic dan instrumentasi pada suatu mesin. Contohnya saja bisa kita lihat pada bengkel-bengkel kendaraan bermotor dimana udara tekan ini dimanfaatkan sebagai tenaga untuk menggerakkan motor pneumatic pada tool impact untuk membuka baut-baut kendaraan bermotor. Sedangkan pada instrumentasi industri biasanya udara tekan ( compressed air ) digunakan untuk mengontrol pergerakan valve . Valve yang dikontrol ini biasanya membutuhkan ketepatan waktu buka maupun posisi valve yang berada pada daerah yang tidak dapat dijangkau oleh manusia atau karena safety factor . Udara tekan yang dihasilkan oleh kompresor akan didinginkan di after cooler lalu ditampung di dalam suatu air receiver tank . Udara tekan yang ada di dalam air receiver tank tidaklah murni 100% udara tekan melainkan

Steam Separator

Steam Separator Steam separators adalah suatu benda yang digunakan untuk memisahkan kandungan air tersuspensi yang terdapat dalam aliran steam . Steam basah pasti mengandung sejumlah air dan hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus karena kandungan air ini dapat menurunkan produktivitas pabrik dan kualitas produk serta dapat menyebabkan kerusakan pada tiap komponen sistem instalasi steam seperti mempercepat korosi, mengikis lapisan plug dari valve-valve isolasi, mengganggu kinerja flow meter steam dan lebih ekstemnya lagi dapat mengakibatkan ledakan akibat dari air kondensat yang tidak dibuang sehingga menumpuk di satu tempat. Steam separators dipasang pada sistem instalasi pemipaan steam dan digunakan untuk menghilangkan tetesan air tersuspensi dalam steam yang nantinya akan mengendap di bagian bawah badan separator untuk kemudian dibuang melalui steam trap . Baca juga : Steam Traps Steam yang dihasilkan oleh boiler pada umumnya menghasilkan steam jenuh yang mengandun

Perbedaan Pressure Safety Valve dengan Pressure Relief Valve

Di dalam dunia industri, khususnya di sistem instalasi pemipaan maupun pressurize storage tank pasti dilengkapi dengan safety device berupa pressure safety valv e (PSV) maupun pressure relief valve (PRV) . Secara fungsional memanglah kedua safety device ini hampir memiliki fungsi yang sama yaitu membuang tekanan berlebih di dalam suatu sistem. Pressure safety valve (PSV) digunakan dalam sistem aliran berupa gas sedangkan pressure relief valve (PRV) digunakan dalam sistem aliran berupa cairan atau liquid . Jenis yang paling banyak digunakan untuk kedua safety device ini adalah jenis pengaman pegas yang dilengkapi dengan sekrup penyetel tekanan yang memungkinkan kita untuk mengatur nilai tekanan kerja dari kedua safety device ini sesuai dengan yang dibutuhkan. Apabila ditinjau dari cara kerjanya kedua safety device ini memiliki suatu perbedaan.  Pressure safety valve akan membuka secara spontan ketika terdapat tekanan berlebih yang mampu mendorong pegas dan jika tekanan tersebut